Khususiyah Pernikahan Nabi






TANYA JAWAB FIQIH & AQIDAH

Sail : @⁨Rahmat K.⁩

Deskripsi masalah

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Dalam al-quran surat an-nisa ayat 3 yang artinya :

Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Pertanyaan :

Mengapa dalam Al-Qur'an, ada ayat yang mengatakan bahwa laki-laki maksimal bisa beristri 4, sedangkan nabi Muhammad SAW sendiri mengingkari perintah ayat tersebut karena dikatakan Nabi Muhammad mempunyai istri 9 ?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Jawaban :

Wa alaikum salam

Sebabnya Nabi boleh menikah lebih dari 4 karena itu hususiyah pada nabi / perintah allah khusus pada nabi, kalau umatnya tidak boleh lebih dari empat


تفسير ابن كثير

وقد روينا عن أنس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم تزوج بخمس عشرة امرأة ، ودخل منهن بثلاث عشرة ، واجتمع عنده إحدى عشرة ومات عن تسع . وهذا عند العلماء من خصائص رسول الله صلى الله عليه وسلم دون غيره من الأمة



Dan selain dari nabi atau pria medeka tidak boleh menikahi wanita lebih dari empat


ويجوز للحر أن يجمع بين أربع زوجات حرائر، ولا يجوز له أن يجمع بين أكثر من أربع لقوله: مثنى وثلاث ورباع، قال الصيمري من أصحابنا إلا أن المستحب أن لا يزيد على واحدة لاسيما في زماننا هذا أي في زمان الصيمري


Dan diperbolehkan bagi pria merdeka untuk menikahi empat wanita merdeka dan tidak diperbolehkan mengumpulkan lebih dari empat wanita berdasarkan firman Allah “maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat”( 4:3) As-Shoimiry berkata “Yang dianjurkan untuk tidak melebihi dari satu wanita terlebih di zaman sekarang ini”.


[ Iqnaa Li as-Syarbiiny 16/137 ].

( وَيَجُوزُ لِلْحُرِّ أَنْ يَجْمَعَ ) فِي نِكَاحٍ ( بَيْنَ أَرْبَعِ حَرَائِرَ ) فَقَطْ لِقَوْلِهِ تَعَالَى : { فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنْ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ } { وَلِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِغَيْلَانَ وَقَدْ أَسْلَمَ وَتَحْتَهُ عَشْرُ نِسْوَةٍ : أَمْسِكْ أَرْبَعًا وَفَارِقْ سَائِرَهُنَّ } وَإِذَا امْتَنَعَ فِي الدَّوَامِ فَفِي الِابْتِدَاءِ أَوْلَى .فَائِدَةٌ : ذَكَرَ ابْنُ عَبْدِ السَّلَامِ أَنَّهُ كَانَ فِي شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ الْجَوَازُ مِنْ غَيْرِ حَصْرٍ تَغْلِيبًا لِمَصْلَحَةِ الرِّجَالِ ، وَفِي شَرِيعَةِ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ لَا يَجُوزُ غَيْرُ وَاحِدَةٍ تَغْلِيبًا لِمَصْلَحَةِ النِّسَاءِ ، وَرَاعَتْ شَرِيعَةُ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ مَصْلَحَةَ النَّوْعَيْنِ .قَالَ ابْنُ النَّقِيبِ : وَالْحِكْمَةُ فِي تَخْصِيصِ الْحُرِّ بِالْأَرْبَعِ أَنَّ الْمَقْصُودَ مِنْ النِّكَاحِ الْأُلْفَةُ وَالْمُؤَانَسَةُ ، وَذَلِكَ يَفُوتُ مَعَ الزِّيَادَةِ عَلَى الْأَرْبَعِ ، وَلِأَنَّهُ بِالْقَسْمِ يَغِيبُ عَنْ كُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ ثَلَاثَ لَيَالٍ وَهِيَ مُدَّةٌ قَرِيبَةٌ ا هـ .وَقَدْ تَتَعَيَّنُ الْوَاحِدَةُ لِلْحُرِّ وَذَلِكَ فِي كُلِّ نِكَاحٍ تَوَقَّفَ عَلَى الْحَاجَةِ كَالسَّفِيهِ وَالْمَجْنُونِ ، وَقَالَ بَعْضُ الْخَوَارِجِ : الْآيَةُ تَدُلُّ عَلَى جَوَازِ تِسْعٍ مَثْنَى بِاثْنَيْنِ .وَثُلَاثَ بِثَلَاثٍ ، وَرُبَاعَ بِأَرْبَعٍ ، وَمَجْمُوعُ ذَلِكَ تِسْعٌ .وَبَعْضٌ مِنْهُمْ قَالَ : تَدُلُّ عَلَى ثَمَانِيَةَ عَشَرَ مَثْنَى اثْنَيْنِ اثْنَيْنِ ، وَثُلَاثَ ثَلَاثَةٍ ثَلَاثَةٍ وَرُبَاعَ أَرْبَعَةٍ أَرْبَعَةٍ وَمَجْمُوعُ ذَلِكَ مَا ذُكِرَ وَهَذَا خَرْقٌ لِلْإِجْمَاعِ .


Dan diperbolehkan bagi pria merdeka untuk menikahi empat wanita merdeka saja (tidak boleh lebih) berdasarkan firman Allah “maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (4:3). Dan berdasarkan sabda Nabi pada sahabat Ghilaan setelah ia masuk islam dan ia memiliki sepuluh istri “Tahanlah yang empat dan ceraikan sisanya” saat pelarangan ini dinyatakan nabi untuk melarang keberadaan menikah lebih daro empat maka pencegahan dari awal tentu lebih utama.

[ FAEDAH ] Ibn Abdus salaam menjelaskan “adalah syariat nabi Musa As. Memperbolehkan pria menikahi wanita sebanyak mungkin tanpa ada batasan demi kemaslahatan kaum pria, disyariat nabi Isa As. Pria tidak diperbolehkan menikah lebih dari satu demi kemaslahatan kaum wanita dan syariat nabi Muhammad menengahi syariat para nabi dan rasul demi kemaslahatan kedua belak pihak (pria dan wanita), dst

[ Hasyiyah al-Bujairomi X/143 ].


والله اعلم بالصواب

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


TIM MUSYAWIRIN

MUSHOHIH

Ustadz Hosiyanto Ilyas S.Pd.I.
Ustadz Abdha' Mukhtar S.H.
Ustadz Adul Hadi
Ustad Iman Abdulloh El Rashied Mahasiswa Mukala Hadramaut Yaman

PENULIS DAN PERUMUS REDAKSI

Ustadz Saifuddin

PENANGGUNG JAWAB

Uztadzah Hj Dinda Dzulaeha




Komentar

POPULAR POST

Apakah Batalkah Puasa orang yg Berasa mau Muntah

APAKAH TAKDIR BISA DI RUBAH??

Hukum Menunda Penguburan Jenazah

Jumlah Rakaat Sholat Sunat Rawatib

Hukum Busana muslimah Yg Harus Di Hindari

Hukum Mengganti Nama Yg lebih Baik Menurut islam

Hukum Cinta Menurut Islam

HUKUM MEMOTONG KUKU DAN RAMBUT DALAM KEADAAN HAID

Dengan Tiga Hal Cita-Cita Dapat Diraih