Hukum koropsi Dana Bantuan Negara
TANYA JAWAB FIQIH & AQIDAH
Sail :@Musthofa KS
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Diskrepsi Masalah:
- ada yayasan yg mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah lewat orang yg dekat dg petugas yg mengurusinya.
- yayasan semula dijanjikan bila bantuan keluar, dipotong utk fee 25%. Kalau tdk mau, tdk usah mengajukan proposal.
Pertanyaan:
Sahkah potongan tersebut ?
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Tidak sah karena hal tersebut dalam fiqih disebut maksu atau potongan yang tidak diperbolehkan.
{المكس} وهو ماترتبه الظلمة من السلاطين فى أموال الناس بقوانين ابتدعوها، ---إلى أن قال--- والمكاس بسائر أنواعه من جابى المكس وكاتبه وشاهده ووازنه وكائله وغيرها، من أكبر أنواع الظلمة بل هو منهم فلهم يأخذون ما لا يستحقون ويدفعونه لغير مستحقه
(Al-Maksu adalah suatu aturan yang ditentukan oleh penguasa-penguasa secara zhalim, berkaitan dengan harta-harta manusia, (aturan ini) diatur dengan undang-undang yang sengaja diada-adakan ), sampai kepada perkata'an--- (Para pelaku pungutan liar dengan berbagai macam perannya ada bagian pemungut, pencatat, pihak yang menyaksikan, pihak yang menimbang, pihak yang menakar dan lain-lain nya, yang terlibat dalam kezhaliman besar ini, bahkan masing-masing pihak dianggap sama saja, sebab mereka telah mengambil/memungut sesuatu yang bukan hak mereka, dan memberikan nya kepada selain orang yang tak berhak.
📚 إسعاد الرفيق ج ٢ ص ٥٧
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(ويحرم تعشير أموال المسلمين، والكُلَف التي ضربها الملوك على الناس بغير طريق شرعي إجماعا . قال القاضي : لا يسوغ فيها اجتهاد )
“Dan di haramkan mengambil sepersepuluh dari total harta-harta orang-orang islam. (Demikian juga diharamkan memungut pajak). Pajak adalah pungutan penguasa dari rakyatnya, tanpa cara yang dibenarkan oleh syari'at. Diharamkannya hal ini adalah ijma ulama. Al-Qadhi Abu ya'la mengatakan bahwa tidak ada ijtihad dalam masalah ini”.
📚 كشاف القناع ج ٣ ص ١٥٨
WALLAHU ALAM BHIS SHOWAB
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TIM MUSYAWIRIN
MUSHOHIH
Ustadz Hosiyanto Ilyas S.Pd.I.
Ustadz Abdha' Mukhtar S.H.
PENULIS DAN PERUMUS REDAKSI
Ustadz Saifuddin
PENANGGUNG JAWAB
Uztadzah Hj Dinda Dzulaeha
Komentar